Home / Hot News / Banjir di Sumatra: Data Korban, Aksi Penjarahan, dan Proses Distribusi Bantuan

Banjir di Sumatra: Data Korban, Aksi Penjarahan, dan Proses Distribusi Bantuan

Situasi setelah banjir dan longsor di tiga provinsi di Sumatra masih belum sepenuhnya pulih. Bagaimana kondisi terbaru di lapangan?

FLASHBERITA – Tiga provinsi di Sumatra masih belum pulih setelah diguncang banjir bandang dan longsor selama sepekan terakhir. Wilayah yang terdampak meliputi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Jumlah korban jiwa dari bencana ini juga terus meningkat.

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyatakan bahwa Sumatra Utara menjadi wilayah yang mengalami dampak terberat. Ia menjelaskan bahwa kondisi di Sumatra Barat dan Aceh sudah mulai membaik pada hari ketiga, terlebih karena cuaca sudah tidak lagi turun hujan. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers daring pada Minggu, 30 November 2025.

Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban terbesar berada di Sumatra Utara, dengan 217 orang meninggal dan 209 masih hilang. Di Sumatra Barat, tercatat sedikitnya 129 korban tewas dan 118 orang belum ditemukan. Sementara itu, di Aceh, BNPB melaporkan 96 korban jiwa dan 75 orang yang masih dinyatakan hilang.

Aksi Penjarahan Sempat Terjadi di Sejumlah Lokasi Terdampak

Sejumlah warga di berbagai wilayah dilaporkan menjarah kebutuhan pangan di beberapa lokasi karena keterlambatan distribusi bantuan. Suharyanto menyebut insiden penjarahan tersebut terjadi antara lain di Aceh Tamiang, Aceh, serta di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara.

Ia menjelaskan bahwa tim BNPB juga sempat berhadapan dengan sekelompok warga yang mencoba mengambil bantuan sebelum waktunya. “Di Tapanuli Tengah, ketika kami menyalurkan logistik ke Bandara Pinangsari, ada sekelompok masyarakat yang berusaha merebutnya,” ujar Suharyanto pada Minggu, 30 November 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

“Informasi yang tepat membuat keputusan yang tepat.”